Surakarta. LPMP Jawa Tengah, Senin, 10 Desember 2018 di Hotel Dwangsa surakarta digelar pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rekomendasi Peta Mutu Pendidikan Propinsi Jawa Tengah. Penyusun rekomendasi peta mutu adalah fasilitator nasional PMP, fasilitator daerah PMP, pengawas dari 35 Kab/Kot,  wydiaiswara dan staf potensi LPMP Jawa Tengah.
Harmanto, Kepala LPMP Jawa Tengah dalam sambutan pengarahan menyampaikan bahwa selama 3 tahun implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (SPMI) di satuan pendidikan belum dilaksanakan secara maksimal oleh Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS). Berdasarkan hasil monitoring oleh LPMP Jawa Tengah, masih terdapat permasalahan – permasalahan esensi yang perlu direncanakan dengan baik metode penyelesaian masalah. Masalah yang terjadi diantaranya adalah:

  1. Jumlah sekolah yang difasilitasi SPMI masih terbatas pasa Sekolah Model yaitu sebesar 19,5% ; sehingga masih terdapat 80,5% yang belum difasilitasi implementasi SPMI
  2. Berdasarkan kunjungan Harmanto di salah satu sekolah menunjukkan bahwa SPMI belum dirasakan sebagai sebuah kebutuhan namun merupakan kewajiban , padahal implementasi SPMI dengan baik adalah merupakan salah satu cara untuk mengelola sekolah berbasis data. Dengan kondisi ini, maka peran TPMPD maupun TPMPS di setiap kab/kot perlu dikuatkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi/Kab/Kot.
  3. Adanya ketidaksesuaian antara hasil akreditasi dan rapot mutu di sebagian sekolah sehingga sinkronisasi antara rapot mutu dan hasil akreditasi perlu diseimbangkan agar hasil penilaian 8 SNP benar – benar menggambarkan kondisi sekolah.
  4. Dalam kenyataan di beberapa sekolah menunjukkan bahwa data mutu belum dimanfaatkan secara baik untuk menyusun rencana kerja sekolah sehingga implementasi di lapangan masih menggunakan pola – pola konvensional.
  5. Dalam kegiatan pendampingan SPMI di sekolah model, waktu pendampingan yang singkat serta rasio pendamping yang tidak seimbang dengan jumlah sekolah yang didampingi mengakibatkan pemahaman terhadap SPMI belum maksimal
  6. Keakuratan, validitas dan kebaruan atas data mutu merupakan hal yang sangat penting bagi sekolah dalam mewujudkan tahapan siklus SPMI masih perlu mendapat perhatian yang serius.

Permasalahan – permasalahan yang terjadi di sekolah sebagaimana disebut diatas perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam rangka mewujudkan percepatan kualitas pendidikan berbasis data. Bagi sekolah yang sudah difasilitasi hingga 2018 akan dilepas dengan harapan dapat berlayar secara mandiri hingga mampu memenuhi  8 SNP bahkan melampaui.
Di tahun 2019, LPMP Jawa Tengah akan memfasilitasi sekolah yang belum mendapatkan fasilitasi SPMI sehingga jumlah sekolah yang implementasi SPMI akan bertambah setiap tahunnya.
Sri Widarti, Kabid Pemetaan dan Supervisi  Mutu Pendidikan, pada sambutan penutupan menyampaikan bahwa rekomendasi hasil pemetaan mutu harus dijadikan dasar dalam melakukan pemenuhan mutu pendidikan. Hal ini merupakan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas dari seluruh unsur pendidik dan tenaga kependidikan.
Rekomendasi peta mutu masih perlu dijabarkan dengan baik dalam upaya mewujudkan pemenuhan mutu yang meliputi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pemenuhan 8 SNP secara cepat oleh semua pemangku kepentingan akan mempercepat terwujudnya kompetensi sumber daya manusia di abad 21. Salah satu aspek terpenting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah komitmen dari semua pelaku pendidikan baik eksternal maupun internal.
Disisi lain anggaran pendidikan untuk Ditjen Dikdasmen yang sangat besar ini perlu dikawal dengan baik pelaksanaan program dan kegiatannya oleh semua unsur yang terlibat, sehingga tujuan akhir dari mutu pendidikan yaitu kualitas pendidikan, prestasi siswa dan jumlah sekolah yang meningkat Standar Nasional Pendidikannya di setiap tahunnya.
Disamping itu, disampaikan pula bahwa pada tgl. 11 Des 2018 dalam acara diseminasi Sekolah Model Sistem Penjaminan Mutu Internal, LPMP telah membagikan penghargaan berupa Sertifikat LPMP Award. Sertifikat ini diberikan kepada sekolah yang telah berhasil mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal di sekolahnya dengan baik.
Penghargaan sertifikat LPMP Award ini bertujuan untuk memotifasi warga sekolah di Sekolah Model SPMI untuk lebih giat lagi dalam memahami serta mengimplementasikan SPMI.
Kepala Seksi Pemetaan Mutu Pendidikan, Zainal Kabir mengoordinasikan  kegiatan penyusunan rekomendasi hasil analisis peta mutu pendidikan ini hingga mampu mewujudkan kegiatan diseminasi pemetaan mutu pendidikan di tanggal 13 Desember 2018. (Wid)