Merdeka belajar menjadi salah satu program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang direspon antusias kalangan pendidikan. Merdeka belajar dimaknai adanya kebebasan guru dalam mengelola pembelajaran di kelasnya. Kelas-kelas yang “belajar”. Kelas yang memberi ruang dan waktu bagi siswanya untuk menciptakan ide baru, atau mencari solusi atas persoalan di kehidupan sekitarnya.
Menghadirkan kelas yang benar-benar belajar, memang memerlukan ‘tangan dingin’ seorang guru dan hati yang berkomitmen dari seorang pendidik. Seorang guru yang bertangan dingin pastilah kompeten dan menempatkan profesionalitas sebagai pilar kinerjanya. Guru yang profesional tentu saja literate informasi dan rajin meng-update keilmuannya, terutama yang berkaitan dengan pedagogical content knowledge.
Pengetahuan konten pedagogi, menempatkan penguasaan isi materi pelajaran menjadi hal yang penting, sama pentingnya dengan kemampuan guru dalam men-delivery-kannya. Membelajarkan suatu konten dengan mempertimbangkan karakteristik konten dan kondisi siswa. Kombinasi antara penguasaan konten pengetahuan, perancangan aktivitas bermakna di kelas, contoh-contoh yang kreatif sebagai bentuk implementasi, dan kemampuan mengkomunikasikan hasil proses belajar merupakan bentuk pengejawantahan pengetahuan konten pedagogi.
Banyak guru menyajikan pembelajarannya hanya sebatas konten tanpa memperhatikan konteks yang memadai. Akibatnya menyajikan pembelajaran menjadi kering dan membosankan bagi siswa. Itulah perlunya menghadirkan konten, konteks, sekaligus aktivitas bermakna pada proses pembelajaran.
Kurikulum 2013 berbasis kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan memiliki luasan cakupan pada dimensi proses berpikir dan dimensi pengetahuan. Penggunaan berbagai model pembelajaran yang inovatif mutlak diperlukan ungtuk menghadirkan kemampuan kognitif tinggi bagi siswa. Model Discovery Learning, Project Based Learning, Inquiry Based Learning, Problem Based Learning sangat dengat dengan rumpun mapel matematika dan sains. Pendekatan kooperatif yang mewadahi model Student Teams Achievement Division (STAD), Numbered Head Together (NHT), Team Games Tournament (TGT), Jigsaw, memiliki karakteristik yang selaras dengan rumpun mapel sosial. Berbagai teknik membaca, teknik mendengarkan relevan dengan rumpun mapel bahasa. Matematika realistic, cocok sekali dengan mapel matematika yang dihubungkan dengan kehidupan nyata sehari-hari.
Sungguh banyak alternatif ‘cara’ yang bisa dimanfaatkan untuk menggairahkan kelas-kelas belajar. Melejitkan potensi dan kreativitas siswa. Dan yang penting juga, jangan sampai materinya mis konsep. Oke.. selamat menciptakan kelas belajar.
(Penulis: Alif Noor Hidayati; Pengelola Laman: Hesty)
Image: https://learningfactor.com.au/