Puisi : Terlena

Sesaat Seperti lepas Dan kemudian kandas Sesaat Dengan langkah gontai Aku menuju keharibaanMu Sesaat Aku

Puisi : Terlena

Puisi : Rindu

Ibu Sungguh aku sayang padamu Aku kangen Ibu Sunggah aku tak tahu Apa yang kau

Puisi : Rindu

Puisi : Waktu

Waktu merupakan mahkluk penuh misteri Tak pernah ada orang melihat waktu Bahkan bertemu dengannya Tapi

Puisi : Waktu

Puisi : Rabu

Hari ini Kembali ke hari Rabu Tidak ada yang berubah Masih seperti rabu 2 atau

Puisi : Rabu

Aisyah

Aisyah Sang adinda Adik dari dua bersaudara Aisyah berbusana Muslimah Membuat sejuk bagi yang memandang

Aisyah

Puisi : Alhamdullillah

sebentar lagi ramadan berlalu Ramadan berganti menjadi syawal syahdu merdu alhamdullillah ramadlan tahun ini dapat

Puisi : Alhamdullillah

Puisi : Merdeka

Agustus 1945 negeriku merdeka Merdeka dari perbudakan Merdeka dari kerja rodi Namun Pendidikan bangsa saat

Puisi : Merdeka

Puisi : Separuh Ramadan

Ramadanmu juga ramadanku Kita sahur bersama Kita berbuka bersama Tak terasa sudah Separuh ramadan Kita

Puisi : Separuh Ramadan

Membisu

tanpa bait tanpa kata huruf pun tidak membisu dan membatu menyaksikanmu Rindu memang Tapi Ikhlaskan

Membisu

Cemburu

Aku cemburu padamu Ya Muhammad bin abdullah Karena engkaulah yang Diangkat menjadi rosul Bukan diriku

Cemburu
Go to Top