Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Tengah menyelenggarakan kerjasama dengan LPMP Jawa Tengah dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut telah diakhiri dengan ditutupnya In Service Learning II, 15 Januari 2020. Penutupan kegiatan dihadiri oleh Ketua JSIT Wilayah Jawa Tengah, Sigit Cayantoro, S.Si, Pelaksana Tugas Kepala LPMP Jawa Tengah, Drs. Harmanto, M.Si., Kepala Bidang FPMP, Tartib Supriyadi, M.Pd., Supervisor LPPKS, Dra. Agus Yusnaini Agustina, M.Pd. dan seluruh mentor, panitia penyelenggara, serta seluruh peserta sejumlah 33 orang.
Dalam laporanya pada upacara penutupan, ketua panitia menyampaikan bahwa Diklat In Service Learning II ini merupakan rangkaian terkahir dari seluruh kegiatan PPCKS untuk Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia Wilayah Jawa Tengah yang sudah terlaksana kurang lebih selama 3 bulan dengan pola 304 jam. Kegiatan PPCKS ini diawali dengan kegiatan seleksi subtansi yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus s.d. 1 September 2019, kemudian dilajutkan dengan diklat In Service Learing I pada tanggal 16 s.d. 22 Oktober 2019 di LPMP Jawa Tengah, On Job Learning I dan II di Sekolah Magang di kabupaten dan kota masing-masing dengan pola 200 jam dan diakhiri kegiatan In Service Learning II dengan pola 30 jam.

Dalam pesan dan kesannya, Nurhadi Susilo, dari SMP IT Nurul Islam Tengaran, menyampaikan bahwa diklat ini merupakat serangkaian diklat yang luar biasa tingkat pengorbanannya, dari proses pemenuhan administrasi yang harus dilengkapai SKCK dari tingkat Polres sampai dengan proses seleksi subtansi.
“Diklat ini tidak hanya memberikan knowledge semata namun juga disertai dengan pratek nyata selama 2 bulan yang hasilnya merupakan bekal tak ternilai untuk dijadikan modal awal menjadi kepala sekolah” ungkapnya.
Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Sigit Cayantoro menyapaikan bahwa kerjasama dengan LPMP Jawa Tengah yang telah menjembatani dan memberikan solusi kepada sekolah swasta utamanya sekolah yang menjadi anggota JSIT dalam upaya mengikuti dan memenuhi regulasi tentang ketentuan kepala sekolah sebagaimana dalam Permendikbud No 6 tahun 2016.
“Proses diklat ini merupakan upaya serius dari sekolah untuk meningkatkan mutu dimana terlihat dari 55 peserta yang ikut hanya 33 orang yang berhasil lolos” ungkapnya.
Diakhir sambutannya Bpk sigit juga menyampaikan harapannya agar kerjasama ini tetap terjalin dengan baik dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di tahun tahun depan.
Sementara itu PLT kepala LPMP Jawa Tengah Harmanto menyampaikan pesan kepada peserta agar tidak pernah ragu menjadi kepala sekolah dan jangan selalu beorientasi kepada hasil finansial. Karena terkadang pengabdian dan hasil saling tidak bertemu dalam hitungan ekonomisnya.
“Marilah berorientasi lebih tinggi lagi yaitu mengejar amal jariyah. Mungkin kita tidak menerima hasilnya, tapi ada anak, cucu dan keluarga yang akan mendapatkan kebaikannya, oleh karenannya marilah perbanyak menanam kebaikan” ujarnya. Di akhir sambutannya Harmanto mengingatkan kembali agar ketika menjadi kepala sekola agar jangan sampai dalam pengelolaan anggaran sekolah salah prosedur, kegiatan fiktif ataupun markup anggaran.
(Penulis: Rohmat; Pengelola Laman: Hesty)